5 Destinasi Wisata Alam di Jambi

1. Danau Gunung 7

Setelah turun dari Gunung Kerinci, para pelaku perjalanan tidak langsung pulang. Mereka memutuskan untuk istirahat semalam, dan pada hari berikutnya melanjutkan perjalanan untuk mendaki Danau Gunung 7. Destinasi ini dipandang sebagai tujuan kedua yang ideal setelah naik Gunung Kerinci, agar perjalanan tidak hanya sebatas gunung saja dan biaya perjalanan terasa lebih bermanfaat.

Di Jambi, terdapat berbagai pilihan destinasi wisata, termasuk danau, air terjun, dan goa. Namun, Danau Gunung 7 dikenal sebagai salah satu yang paling populer dan menarik perhatian karena keindahannya. Rencana perjalanan mereka mencakup kunjungan ke tiga destinasi utama: Gunung Kerinci, Danau Gunung 7, dan awalnya Gunung Talang sebelum dibatalkan karena penutupan sementara akibat kecelakaan fatal baru-baru ini.

Secara geografis, Danau Gunung 7 berjarak dekat dengan basecamp Gunung Kerinci, hanya sekitar 13 hingga 15 km. Keindahan alamnya dipandang sebagai yang paling istimewa di antara pilihan lainnya. Saran diberikan agar pengunjung mengatur perjalanan mereka sehingga setelah turun dari Gunung Kerinci, mereka dapat langsung mengunjungi Danau Gunung 7, bukan sebaliknya. Hal ini didasarkan pada pengalaman bertemu rombongan lain yang menggunakan pendekatan pemanasan dengan mengunjungi danau terlebih dahulu sebelum mendaki Gunung Kerinci.

Secara keseluruhan, perjalanan ke Danau Gunung 7 merupakan pengalaman yang memadukan petualangan alam dengan pertimbangan praktis untuk memaksimalkan keindahan dan keuntungan biaya dari perjalanan ke Jambi.

2. Jambi Paradise

foto dari instagram @wiliyandary

### Akses dan Lokasi

Dari Bandara Sultan Thaha, Jambi Paradise hanya berjarak 7,5 kilometer atau sekitar 10 menit perjalanan melalui jalan Soekarno-Hatta atau alternatifnya melalui jalan Lingkar Selatan. Setelah mencapai Simpang Acai, pengunjung harus melanjutkan sekitar 3 kilometer lagi melewati jalan yang cukup baik namun tidak terlalu lebar.

Dari Gerbang Kota Jambi Simpang Rimbo, perjalanan membutuhkan sekitar 40 menit. Tidak ada angkutan umum langsung ke lokasi ini, sehingga disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor atau mobil.

broken image

Untuk masuk ke Jambi Paradise, pengunjung dikenai biaya Rp20.000,- per orang. Selain itu, setiap pengunjung juga mendapatkan satu kantong plastik kecil makanan ikan untuk memberi makan ikan-ikan yang ada di dalam danau.

Jika ingin menyewa perahu, tersedia perahu kecil dengan harga sewa Rp30.000,- dan perahu besar dengan harga Rp50.000,-.

### Fasilitas yang Tersedia

Jambi Paradise dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk food court dengan pilihan makanan yang beragam, wahana permainan seperti perahu, motor dingdong untuk berkeliling, dan pondok sebagai tempat peristirahatan.

### Aktivitas Menarik

Di Jambi Paradise, pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas menarik seperti:

- Menikmati pemandangan indah pepohonan pucuk merah dan melati yang mengelilingi danau buatan.

- Berfoto di spot-spot indah seperti bebukitan di sekitar danau atau dermaga di pinggiran danau.

- Memberi makan ikan dan menikmati atraksi ratusan ikan berwarna yang berebut makanan.

- Berkeliling danau dengan perahu atau speed boat untuk menikmati keindahan danau buatan.

- Bersepeda atau menaiki motor dingdong untuk menjelajahi taman dengan santai.

Selain itu, terdapat juga wahana playing fox terpanjang di Jambi, jembatan gantung, dan labirin yang menambah keseruan pengalaman wisata.

### Jam Operasional

Jambi Paradise buka setiap hari mulai pukul 10.00 pagi hingga 22.00 malam, menjadikannya tempat ideal untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau liburan akhir pekan.

Dengan berbagai fasilitas dan aktivitas menarik yang ditawarkan, Jambi Paradise menjadi destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi bagi siapa saja yang mencari pengalaman menyenangkan di alam terbuka dengan nuansa yang indah dan menyegarkan.

3. Candi Muaro Jambi

broken image

Kompleks ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1824 oleh Letnan Inggris S.C. Crooke, yang saat itu melakukan pemetaan untuk kepentingan militer. Namun, pemugaran serius terhadap situs ini baru dimulai pada tahun 1975 di bawah pimpinan arkeolog R. Soekmono. Penelitian lebih lanjut menggunakan aksara Jawa Kuno yang ditemukan di situs ini membantu pakar epigrafi seperti Boechari untuk menentukan rentang waktu pembangunan candi ini.

Di Candi Muaro Jambi, terdapat sekitar 110 candi yang sebagian besar masih berupa gundukan tanah atau menapo yang belum digali sepenuhnya. Beberapa candi yang telah dipugar adalah Candi Kotomahligai, Kedaton, Gedong Satu, Gedong Dua, Gumpung, Tinggi, Telago Rajo, Kembar Batu, dan Candi Astano. Semua candi ini bercorak Buddhisme, mencerminkan pengaruh agama Buddha di wilayah tersebut.

Selain candi, situs ini juga mengandung berbagai artefak penting seperti arca, gong perunggu dengan tulisan Cina, keramik asing, tembikar, dan belanga perunggu. Ada juga gundukan tanah yang disebut Bukit Sengalo atau Candi Bukit Perak, yang oleh masyarakat setempat dianggap sebagai bagian dari kompleks percandian.

Namun, Candi Muaro Jambi menghadapi berbagai tantangan dalam pelestariannya. Aktivitas industri di sekitarnya, seperti perkebunan sawit dan penambangan batubara, telah menyebabkan kerusakan pada situs. Beberapa candi dan menapo berada di tengah area industri, yang memperburuk keadaan. Selain itu, pariwisata massal juga memberikan dampak negatif, dengan kegiatan seperti penyewaan sepeda yang merusak struktur menapo dan penggunaan area candi untuk pasar malam yang mengganggu.

broken image