1. Pulau Mandeh
Pulau Mandeh terletak di pantai barat Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, lebih tepatnya di Kabupaten Pesisir Selatan. Pulau Mandeh, surganya Sumatera Barat yang menakjubkan. Berjarak sekitar 56 km dari Padang, Pulau Mandeh merupakan kawasan wisata dengan luas sekitar 18.000 ha. Terdapat 7 kampung di 3 nagari dengan jumlah penduduk mencapai 9.931 jiwa. Mata pencaharian penduduk sekitar kawasan ini adalah bertani, berternak, dan nelayan. Di kawasan ini, terdapat Mandeh Resort yang merupakan investasi asing dari Italia. Terkenal baik di tingkat nasional maupun internasional, resort ini terkenal dengan sebutan Cubadak Paradiso.
Kawasan Wisata Mandeh masuk ke dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) bersama dengan Biak dan Bunaken. Karena itu, kawasan ini menjanjikan untuk dijadikan tujuan investasi. Mandeh Resort terletak di Kampung Mandeh yang terkenal di Teluk Carocok Tarusan. Teluk ini cukup landai dan tidak berombak karena dikelilingi oleh beberapa pulau kecil, seperti Pulau Traju, Pulau Setan Besar dan Kecil, Pulau Sironjong Besar dan Kecil, dan Pulau Cubadak.
Di bagian selatan kawasan ini, terdapat sebuah tanjung meliuk bagaikan kail yang membuat teluk terlihat bagaikan danau yang menakjubkan. Sementara di sisi utara kawasan ini, terdapat beberapa pulau yang melingkar seperti Pulau Bintangor, Pulau Pagang, Pulau Ular, dan Pulau Marak. Pantai di sepanjang kawasan ini cukup landai dan berpasir putih dengan beberapa pohon pelindung seperti pohon kelapa, pohon waru, pohon nangka, dan lain sebagainya.
Ada tujuh kampung dari tiga nagari yang termasuk ke dalam kawasan pengembangan wisata, yaitu Kampung Mudiak Air, Kampung Simpang Carocok, Kampung Pulau Karam, Kampung Sungai Nyalo, Kampung Sungai Tawar, Kampung Sungai Pinang, dan Kampung Teluk Raya. Penduduk di sekitar kawasan Mandeh sangat ramah dan cepat berbaur dengan masyarakat pendatang.
Kawasan Mandeh dapat dicapai melalui laut dan jalan darat. Bila naik kapal, bisa dari Pelabuhan Bungus, Gaung, Teluk Bayur atau dari Pelabuhan Muara Padang serta Teluk Tarusan. Sedangkan bila melalui jalan darat, terdapat tiga alternatif dari tiga ruas jalan yang berbeda. Alternatif pertama dari Pasar Tarusan melalui Simpang Carocok, dan alternatif kedua dari Bungus terus ke Sungai Pinang dan Sungai Nyalo. Ruas jalan terbaru ialah melewati Carocok terus menyusuri bibir pantai dan perbukitan yang landai sepanjang 12,5 km.
Di kawasan Mandeh, selain melayari danau laut dan menyelam, Anda bisa menikmati keindahan alam dengan berbagai cara lainnya. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah berlayar dengan kapal tradisional lokal ke berbagai pulau di sekitar kawasan Mandeh, seperti Pulau Traju, Pulau Setan Besar dan Kecil, Pulau Sironjong Besar dan Kecil, serta Pulau Cubadak.
Anda juga dapat menjelajahi pantai-pantai yang landai dan berpasir putih sepanjang 12,5 km dari Kampung Sungai Pisang sampai ke Kampung Carocok. Di sepanjang pantai tersebut, Anda dapat menemukan beberapa pohon pelindung seperti pohon kelapa, pohon waru, pohon nangka, dan lainnya, yang menambah suasana alami kawasan Mandeh.
Bagi Anda yang gemar dengan olahraga air, kawasan Mandeh juga menawarkan berbagai kegiatan seperti jet ski, banana boat, dan flyboarding. Anda dapat menyewa peralatan olahraga air tersebut di kawasan wisata Mandeh.
Tak hanya itu, Anda juga bisa mengunjungi desa-desa yang ada di sekitar kawasan Mandeh, dan berinteraksi dengan penduduk setempat. Penduduk di sekitar kawasan Mandeh terkenal cukup ramah dan cepat berbaur dengan masyarakat pendatang, bahkan suka membantu. Anda bisa merasakan kehangatan dan keramahan masyarakat setempat sambil menikmati hidangan khas daerah, seperti gulai ikan, rendang, dan sate Padang.
Kawasan Mandeh juga cocok bagi Anda yang ingin melepas penat dan menenangkan pikiran. Anda dapat menikmati keindahan alam danau laut yang tenang sambil menikmati sejuknya udara pegunungan yang menghampar di sekitar kawasan Mandeh. Dengan keindahan alam yang luar biasa, ragam aktivitas yang menarik, serta keramahan penduduk setempat, tidaklah mengherankan jika kawasan Mandeh menjadi destinasi wisata yang menjanjikan untuk dijadikan tujuan liburan.
2. Istana Pagaruyung
Jika Anda ingin menikmati objek wisata budaya yang terkenal di Sumatra Barat, Istano Basa Pagaruyung adalah pilihan yang tepat. Terletak di Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, Istana Besar Kerajaan Pagaruyung merupakan sebuah museum yang menampilkan replika istana Kerajaan Pagaruyung.
Istana Basa yang berdiri sekarang adalah replika dari yang asli. Istana asli terletak di atas bukit Batu Patah dan terbakar habis pada tahun 1804 selama Perang Padri. Namun, istana baru dibangun kembali tetapi terbakar lagi pada tahun 1966. Meski terjadi beberapa kali kebakaran, Istano Basa Pagaruyung tetap menjadi objek wisata yang sangat terkenal di Sumatra Barat.
3. Danau Maninjau
Menurut legenda, 10 bersaudara kakak beradik, yang terdiri dari sembilan bujang dan seorang gadis, terlibat kisah cinta. Namun, kesembilan bujang menuduh hubungan mereka melanggar norma masyarakat. Gadis dan kekasihnya kemudian bersumpah untuk melompat ke kawah Gunung Tinjau untuk membuktikan kesucian diri mereka. Jika bersalah, gunung tidak akan meletus, tetapi jika tidak bersalah, gunung akan meletus. Akhirnya, Gunung Sitinjau meletus membuktikan bahwa keduanya tidak bersalah.
Salah satu daya tarik Danau Maninjau adalah pemandangan panorama alamnya yang luar biasa. Spot terbaik untuk menikmati keindahan danau ini adalah dari tengah kawasan yang disebut kelok 44, terutama dari sekitar kelok 23 hingga kelok 30. Dari sana, kita dapat melihat pemandangan bentangan danau yang indah serta hamparan sawah yang subur.
Jadi, bagi para pecinta fotografi dan mereka yang mencari ketenangan hati, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati keindahan Danau Maninjau dan mengabadikannya di spot terbaik. Sumatera Barat menawarkan banyak keindahan alam, tetapi Danau Maninjau menjadi salah satu dari yang terbaik dan patut dikunjungi saat berkunjung ke sana.
4. Lobang Jepang & Ngarai Sianok
Ngarai Sianok atau dikenal juga dengan Ngarai Sianok adalah sebuah lembah terjal yang terletak di perbatasan Kota Bukittinggi, di kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat. Lembah ini membentang sepanjang 15 kilometer, berkelok sepanjang batas selatan kota dari Ngarai Koto Gadang hingga Nagari Sianok Anam Suku, dan berakhir di kecamatan Palupuh. Dengan kedalaman sekitar 100 meter dan lebar sekitar 200 meter, Ngarai Sianok merupakan bagian dari patahan Semangko yang memisahkan Sumatera menjadi dua bagian memanjang. Patahan tersebut menciptakan permukaan tebing yang curam, terkadang vertikal, yang membentuk lembah hijau subur, akibat pergerakan kerak bumi yang disebut sinklin, yang dialiri oleh air jernih Batang Sianok (Batang berarti sungai dalam bahasa Minangkabau). Pada masa penjajahan Belanda, ngarai ini juga dikenal sebagai karbouwengat atau "lubang kerbau", karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di lembah.
Saat ini, Batang Sianok dapat diarungi menggunakan kano dan kayak yang disediakan oleh organisasi olahraga air "Qurays". Rute yang ditempuh adalah dari Nagari Lambah menuju Jorong Sitingkai di Nagari Palupuh yang memakan waktu kurang lebih 3,5 jam. Tumbuhan langka seperti rafflesia dan tanaman obat masih bisa ditemukan di sepanjang bantaran sungai. Penampakan satwa liar termasuk kera ekor panjang, siamang, lutung, rusa, babi hutan, macan tutul, dan bahkan tapir.
Ngarai Sianok terletak di perbatasan Kota Bukittinggi, tepatnya di kecamatan IV Koto Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Wisatawan yang ingin mengunjungi Ngarai Sianok harus membeli tiket seharga Rp 15.000 untuk dewasa dan Rp 10.000 untuk anak-anak.
Pemandangan alam Ngarai Sianok yang menakjubkan dan satwa liar yang beragam menjadikannya permata tersembunyi yang tidak boleh dilewatkan oleh para pelancong yang menjelajahi wilayah Sumatera Barat. Tebing ngarai yang dramatis, tanaman hijau subur, dan sungai sebening kristal menawarkan pengalaman unik dan tak terlupakan bagi mereka yang ingin melarikan diri dari hiruk pikuk kehidupan kota. Jadi mengapa tidak menambahkan Ngarai Sianok ke dalam daftar destinasi yang wajib dikunjungi di Sumatera Barat?
Di Panorama Ngarai Sianok terdapat sajian wisata edukatif bukti sejarah, berupa Goa Jepang, atau disebut dengan nama Lobang Jepang.
Lobang Jepang dibangun pada tahun 1942, pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Goa Jepang memiliki panjang sekitar 1.400 meter, serta memiliki lebar sekitar 2 meter.